Jakarta - Upaya pemerintah untuk mendorong perdamaian dalam kepengurusan PSSI berbuah manis. Pemain-pemain Indonesia Super League (ISL) sekarang punya kesempatan bermain di laga terakhir pra-Piala Dunia 2014 melawan Bahrain.
Sebelumnya, PSSI menutup rapat-rapat pintu timnas bagi pemain-pemain ISL, karena dianggap bermain di liga yang tidak diakui FIFA, sehingga hanya memanggil sebagian pemain-pemain skuad timnas U-23 yang berkecimpung di Indonesian Premier League (IPL).
Dengan keputusan tersebut berarti nama-nama pemain senior seperti Bambang Pamungkas, Cristian Gonzales, Ahmad Bustomi sampai Hamka Hamzah dipastikan tecoret dari tim senior yang akan bermain di PPD melawan Bahrain pada 29 Februari mendatang.
Namun, menanggapi hal tersebut Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng, langsung mengadakan pertemuan dengan ketua umum PSSI, Djohar Arifin Husin, yang meminta PSSI untuk mengakui ISL. Keinginan ini didorong oleh semangat non-diskriminatif yang ditunjkan pemerintah.
Ternyata dorongan itu ditanggapi baik oleh Djohar, yang berjanji akan secepat mungkin melakukan proses pelegalan ISL, sambil mengirimkan pemberitahuan pada FIFA dan AFC.
"Kalau mau ISL akan segera dilegalkan," ujar Djohar usai bertemu Menpora, Jumat malam (10/2/2012).
"Kalau bisa proses ini selesai sebelum berangkat ke Bahrain. Mudah-mudahan pihak lain (ISL) bisa menerima, sehingga yang terbaiklah yang bisa perkuat timnas," imbuhnya.
Ditanya soal adalah keputusan Menpora yang mengikat dan harus dikerjakan oleh PSSI, Djohar menyatakan tidak ada. "FIFA sangat sensitif, maka Menpora dan KONI hanya memberikan solusi dan dorongan saja," pungkasnya.
sumber:bola inilah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar