PERSIB Bandung memiliki dua opsi, tetap teguh pada target memenuhi ambisi menembus lima besar klasemen akhir atau memilih sisa seluruh pertandingan sebagai ajang pematangan tim menyongsong musim depan.
Secara matematis Maung Bandung memang masih berpeluang memenuhi target minimal finish di lima besar klasemen akhir, bahkan meraih gelar juara Indonesia Super League (ISL) sekalipun.
Tapi Persib tak bisa mengelak dari kenyataan, jika jarak poin dengan pemuncak klasemen sementara, Sriwijaya FC kian jauh dengan selisih 14 poin, akibat hasil buruk yang kerap diraih Persib terutama di laga tandang.
Mantan pemain Persib, Bambang Sukowiyono menyatakan cukup menanti langkah dan kebijakan berani dari petinggi PT. PBB untuk mengubah target pencapaian minimal di akhir musim ini.
Suko menyatakan Persib harus bisa menerima kenyataan jika target minimal tidak terdegradasi dan memanfaatkan sisa pertandingan musim ini sebagai ajang untuk mematangkan tim adalah hal paling realistis untuk dibebankan.
Menurut Suko peran penting bisa dilakukan petinggi PT. PBB dan Manajemen Persib untuk segera merubah skema maupun harapan juara menjadi pengembangan karakter permainan Persib untuk mencapai titik ideal sebelum memasuki kompetisi musim depan.
“Kalau melihat permainan dan jumlah poin sementara, saya kira peluang Persib sudah tertutup untuk meraih gelar juara,” ujar Sukowiyono saat di hubungi persibholic, Sabtu malam (21/4).
“Saya lebih setuju, lebih baik jika sisa waktu kompetisi ini dimanfaatkan untuk mempersiapkan tim jelang musim depan dengan cara, salah satunya dengan memberikan jam terbang bagi para pemain muda,” tambahnya.
Suko menuturkan, jika target juara sudah sulit diraih dan aspek pengembangan demi mematangkan tim, khususnya para pemin muda. Persib tidak akan memperoleh ouput apapun dari musim ini selain sekadar memenuhi target menjaga gengsi klub dengan ‘hanya’ finish di lima besar klasemen akhir.
“Persib selalu bernafsu meraih juara dengan metode pembentukan tim yang selama ini dilakukan, sehingaa jam terbang pemain muda harus dikorbankan. Sekarang, kalau juara tidak mampu, ya manfaatkanlah sisa kompetisi ini untuk pengembangan. Jangan sampai, tidak ada yang bisa di dapat Persib musim ini,” terangnya.
“Setidaknya, ketika juara tidak bisa, aspek pembinaan dan jam terbang pemain muda yang sempat di gembar-gemborakan Persib bisa terlaksana,” tandasnya.
Dengan upaya seperti itu, Suko yakin Persib akan memiliki gambaran lebih nyata saat membentuk kekuatan menghadapi musim depan. Diantaranya memilah pemain mana saja yang layak maupun tidak pantas dipertahankan pada musim depan.
Source: persib holic/ Ziyan M Nasyith
Tidak ada komentar:
Posting Komentar